This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 20 November 2014

PENGARUH AGAMA ISLAM, HINDU BUDDHA YANG PERNAH MASUK KE INDONESIA


 1.       PENGARUH AGAMA HINDU BUDDHA YANG MASUK KE INDONESIA

Pada awal abad Masehi, masyarakat Nusantara telah menjalin hubungan dengan bangsa – bangsa di Asia, terutama India dan Cina. Orang – orang India datang ke nusantara dalam jumlah besar dan berhasil membangun pemukiman. Mereka terdiri atas kaum pedagang, pendeta, dan kelompok lainnya.

Masuknya Agama Hindu buddha dalam kebudayaan di nusantara mempengaruhi  pemerintahan , asrsitektur, kesusastraan, tulisan dan bahasa, dan sistem penanggalan.

Ø  Di bidang pemerintahan
Sistempemerintahan kerajaan dikenal oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyrakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepal suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan.

Ø  Di Bidang arsitektur (seni bangunan)
Peninggalan arsitekttur bercorak Hindu-Buddha terdiri dari seni bangunan bersifat sakral dan profan. Seni bangunan bersifat sakral adalah bangunan yang berkaitan dengan keagamaan. Contohnya candi, stupa, arca, dan wihara. Seni bangunan bersifat profan adalah bangunan-bangunan biasa yang tidak bersangkutan dangan agama atau tujuan keagamaan. Contohnya kraton, petirtaan, gapura, dan pertapaan.

Ø  Di bidang Kesusastraan
Berkembangnya pengruh india di indonesia membawa pengaruh besar dalam bidang kesusastraan. Karya sastra terkenal yang dibawa orang-orang india adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Keberadaan kitab-kitab itu telah memacu para pujangga Nusantara untuk menghasilkan karya-karya satra sendiri yang sesuai dengan tradisi dan budaya masyarakat.

Ø  Tulisan dan Bahasa
Kerajaan-kerjaan Hindu-Buddha di indonesia meninggalkan beberapa prasasti  ang sebaigian menggunakan huruf Pallawa dan Sanskerta. Tulisan dan bahasa itu disampaikan kaum brahmana India kepada kalangan istana.

Ø  Sistem Penanggalan
Di India dikenal perhitungan tahun berdasarkan peredaran bulan, yakni 1 tahun sama dengan 12 bulan, 1 bulan sama dengna 29 hari (tithi). Juga perhitungan tahun berdasarkanperdaran matahari yang terkenal dengan nama tarikh saka, yang digunakan semenjak kekuasaan Raja Kaniska.


2.       PENGARUH AGAMA ISLAM YANG MASUK KE INDONESIA

Agama Islam tumbuh dan berkembang di Nusan tara karena peran para pedagang, mubalig, dan ahli tasawuf. Para pedagang, mubalig, dan ahli tasawuf menyebarkan nilai-nilai agama islam tanpa kekerasan. Nilai-nilai ajaran Islam itu disampaikan melalui saluran perdagangan, perkawinan, tawauf, pendidikan, dan kesenian.

Masuknya Agama Islam dalam kebudayaan di nusantara mempengaruhi  Seni Sastra, Tradisi dan Upacara, serta Seni Bangun, Seni Pahat dan Seni Ukir.

Ø  Seni Sastra
Peninggalan karya sastra bercorak Islam di indonesia dapat dibagi ke dalam 4 kelompok, yaitu hikayat, babad, syair, dan suluk.

Ø  Tradisi dan Upacara
Kebudayaan Islam yang datang ke Nusantara mengalami akulturasi (percampuran) dengan tradisi dan upacara masyarakat setempat. Tradisi dan upacara yang biasa dilakuakan penganut animis-me, dinamisme, Hindu, dan Buddha, ternyata dalam beberapa hal dipraktikan dalam keagamaan masyarakat islam.

Ø  Seni Bangun, Seni Pahat, dan Seni Ukir
Seni Bangun, Seni Pahat, dan Seni Ukir meliputi masjid, makam, dan kaligrafi







 pustaka :
Kurnia, Anwar. 2009. IPS terpadu 1. Jakarta: Yudhistira




Kamis, 30 Oktober 2014

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL

A.      MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU
                Pengertian manusia sebagai makhluk individu mengarah kepada karakteristik khas yang dimiliki manusia sebagai makhluk hidup yang membedakan dirinya dengan makhluk hidup yang lain, serta dengan manusia yang lain. Karakteristik khas yang dimiliki setiap manusia, dan berbeda dengan manusia yang lain ini meliputi fisik, kepribadian, yaitu,  sifat khas yang dimiliki seseorang, sifat, sikap, temperamen, watak (karakter), tipe, dan minat. Dalam hal tertentu, setiap manusia adalah sama seperti semua manusia yang lain, sama seperti beberapa manusia lain dan berbeda dengan manusia lain.
                Kharakteristik khas ini dimiliki oleh setiap manusia, tetapi tiap manusia memiliki kekhasan yang berbeda. Misalnya saja,” setiap manusia membutuhkan makanan, tetapi tidak setiap manusia memerlukan nasi untuk memenuhi kebutuhan makanannya, karena ada manusia makanannya dari roti, sagu, dan jagung,bahkan dari umbi umbian. Demikian halnya dengan jumlahnya”. Inilah yang menyebabkan manusia itu dikategorikan sebagai makhluk individu.
                Sebagai makhluk individu, manusia mempunyai keinginan, kebutuhan, kebiasaan, cita cita yang berbeda antar satu dengan yang lainnya, walaupun mereka saudara kandung, bertempat tinggal di lokasi yang sama. Dan tidur atau sekolah di tempat yang sama.

B.      MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
                Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai karunia, salah satunya naluri untuk hidup bersama. Manusia tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Hampir semua kegiatan dalam hidupnya berhubungan erat dengan kehidupan manusia lain. Karena itulah manusia disebut makhluk social ( homo socius ). Sejak manusia dilahirkan bahkan masih dalam kangungan, manusia membutuhkan bantuan orang lain. Seiring perjanan waktu, kebutuhan manusiapun semakin bertambah. Bayi banyak membutuhkan segala sesuatu yang berhubungn dengan ibu.
                Beranjak menjadi anak – anak, ia pun membutuhkan teman sepermainan dan teman sekolah. Hal ini menunjukan bahwa manusia ingin hidup berkelompok, manusia akan lebih mudah mengahadapi dan mengatasi berbagai tantangan hidup. Sifat berkelompok pada manusia didasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama.


sumber :
kurnia anwar, 2009. IPS terpadu.jakarta : yudhistira
rochmadi nur wahyu, 2008. ilmu pengetahuan sosial jilid 1. jakarta : direktorat pembinaan sekolah menengah kejuruan